Door…
"Aargh."
Arkan yang mendengar teriakan itu langsung melebarkan mata dan menatap ke arah sang pelaku. Wajahnya sudah menegang dan menelan saliva pelan. Sebelumnya dia tidak pernah melihat seseorang di depannya terlihat kesal seperti saat ini. Kali ini, Arkan melihat ada amarah dan emosi yang terlihat begitu jelas, membuatnya menelan Saliva pelan. Hingga tembakan kedua, membuat Arkan menutup mata dan membuang napas perlahan. Bukannya dia tidak terbiasa dengan kondisi seperti kali ini, tetapi kali ini terasa berbeda karena Kenzo yang melakukannya. Biasanya, pria itu akan menyuruh seseorang untuk melakukannya.
"Arkan, kenaapa dia telur begitu mengerikan?" bisik Leo sembari menelan saliva pelan. Tiba-tiba saja tenggorokannya terasa begitu kering. Terlebih melihat darah yang mengalir dari tangan Linda, membuatnya benar-benar bungkam dan menatap ngeri. Meski Linda tidak meninggal, tetapi kaki dan tangan wanita itu mengalami luka tembak yang dilakukan oleh Kenzo.