Descargar la aplicación
4.76% DENDAM MEMBAWA NIKMAT / Chapter 3: Tubuh Untuk Widya

Capítulo 3: Tubuh Untuk Widya

Katrina dan Bella tidak bisa berbuat macam-macam. Takut akibatnya.

Tapi mereka mengkhawatirkan Karin.

Karin tidak boleh terlibat dengan Garin Anggara.

Pria itu sudah bertunangan!

Widya, tunangan Garin Anggara adalah putri rektor. Dan juga seorang konglomerat. Widya sangat cantik, kaya dan terkenal.

"Karin bisa kena masalah!"

Katrina takut Bella salah ngomong, dia menarik tangan Bella.

Mereka pindah ke meja yang agak jauh dari Karin dan Garin Anggara.

"Ku dengar Widya

sakit, dia di rawat di ruang ICU!" Katrina berbisik.

"Hah!" wajah Bella yang bulat berubah merah. "Ceritakan!"

Katrina menceritakan kondisi Widya ke Bella.

"Katanya... Widya mengalami luka berat. Hampir dikatakan dia tidak bisa bangun lagi. Ia dinyatakan lumpuh, cacat seumur hidup.

Widya dan Garin mestinya menikah bulan depan. Tapi pernikahan itu batal!" Katrina menyudahi ceritanya.

Garin Anggara terlihat meninggalkan mejanya .

Bella menatap kepergian pria itu dengan wajah dongkol,

"Pria tak tahu diri!" Bella hanya berani mengomel dalam hatinya saja.

Mana berani dia bicara kasar dengan pria tampan itu.

Ketampanan Garin Anggara mampu menghipnotis wanita.

"Ayo kita ke sana!" Ucap Katrina.

Dua orang gadis ini takut Karin kena hipnotis.

"KARIN!"

Karin tak bergeming.

"Gawat!" Dua gadis ini cemas.

"Karin beneran kena hipnotis!"

Karin tidak mendengar panggilan teman-temannya. Telinganya pakai headset.

Bella dan Katrina menggoyang-goyangkan tubuh Karin.

"KARIN... KARIN!"

Dua gadis itu berteriak nyaring.

"Hey kalian kenapa?"

Karin melepas headset nya. Dua orang ini mengganggu konsentrasinya.

"Karin... apa kamu baik-baik saja!" tanya Bella dengan wajah cemas.

"Aku baik-baik saja. Kenapa kalian? Kok pucat gitu!" Karin heran.

Dua gadis ini tercengang, Karin baik-baik saja.

"Ada yang salah ini!" Bella menatap Karin dengan seksama. Tidak ada yang berubah dari Karin. Dia tetap gadis tomboi yang cuek.

"Hey ini apa?"

Katrina berteriak. Dia menentukan kartu undangan di meja Karin.

"Itu undangan pesta tahun baru!" wajah Bella berubah bersinar.

"Jadi Garin Anggara memberikan undangan ini padamu!"

Karin bingung. Dia tidak tahu apa-apa. Dia tidak menghiraukan Garin Anggara di depannya. Telinganya tertutup, matanya fokus ke laptop. Karin tidak mendengar perkataan apapun dari Garin Anggara. Sekalipun pria itu membacakan mantra sihir padanya, Karin tidak terpengaruh.

Karin membaca undangan pesta itu. Mengembalikan ke meja. Acuh.

Bella tersenyum bahagia.

"Kita pergi bareng ya?" kata gadis itu penuh semangat.

"Males, aku gak suka pesta!" Karin mengambil air mineral, minum. Saking seriusnya di laptop, Karin jadi lupa minum.

"Ayo kita pergi!" Karin jalan duluan. Menuju tempat parkir. Katrina dan Bella terpukau.

"Karin... kamu punya mobil!" Kedua gadis itu jingkrak-jingkrak. Mobil Karin mewah.

Mereka masuk mobil duluan.

Karin tertawa masam,

"Itu hadiah ibu ku!"

"Hahaha...ngga nyangka ibumu kaya raya!" Bella tertawa keras.

"Huss!" Karin melambaikan tangan,

"Kalian tidak boleh bilang begitu ke orang-orang kalau mobil ini hadiah ibu ku!"

"Terus kami bilang apa?" Katrina dan Bella bersamaan.

"Bilang itu hadiah mancing mania!"

Karin hobi mancing. Makanya kulitnya hitam kebanyakan berjemur.

Sementara itu, Garin Anggara meninggalkan perpustakaan dengan wajah kesal. Baru kali ini dia di cuekin wanita. Pria Itu mengikuti mobil Karin. Mencari tahu di mana tempat tinggalnya.

"Karin Meydina!" Garin Anggara dendam. Dia bersumpah akan menaklukan Karin Meydina.

***

Hari ini sangat terik. Si jago merah lagi ngambek, gak bisa di ajak jalan. Karin terpaksa naik mobil lagi ke kampus. Padahal dia baru bisa nyetir mobil.

Untungnya jalanan ke kampus sepi, kosnya tidak jauh dari kampus. Jadi Karin tidak khawatir nabrak orang.

Karin maunya pergi mancing di teluk Cinta. Memancing.

Teluk cinta, tempatnya angker, tempat itu

terkenal dengan kisah dramatis yang memilukan. Sepasang muda mudi mengikat badannya terjun ke teluk, bunuh diri, karena cinta mereka tak di restui.

Tapi sekarang tempat itu tidak angker lagi, pemerintah sudah membangun, tempat jogging track untuk olahraga dan asyik pula untuk mancing, dan rekreasi keluarga murah.

Tempat itu sering di jadikan pasangan kekasih memadu janji dan berkencan.

Bella dan Katrina sudah ada di tempat itu, olah raga.

Bella menarik Katrina, mendekati Karin, "Bujuk dia!" Belia dan Katrina berteman baik sejak SMP.

Belia bertubuh gemuk dan putih, dia sangat manis dan ceria, sedang Katrina cantik tinggi dan langsing, tetapi dia orangnya kurang pede dan pendiam.

Katrina tertawa.

Belia yang tak berhasil membujuk Karin, "kalau kamu menemani kami ke pesta itu, aku janji traktir kamu makan siang selama satu Minggu. Bagaimana?" bujuk Katrina ke Karin.

Karin tersenyum samar, "Gak mau!"

"Bagaimana kalau si Jago merah ku bawa ke service, ganti olie, ganti ban baru, ganti kulit jok!"

Karin menjentikkan jarinya, "Deal!"

Katrina dan Belia mengangkat tangan masing-masing. Plok!! kompak. Mereka lega.

"Malam tahun baru ini spesial banget. Tidak seperti tahun lalu, pesta tahun baru kali ini di adakan di depan danau dibiayai besar-besaran oleh satu orang terkaya di kampus kita, Garing anggara. Semua mahasiswa di undang, semua angkatan. Pesta di meriahkan artis ibukota dan lokal, termasuk artis terkenal kampus kita!" Bella promosi.

"Pesta topeng di malam tahun baru ini bertema 'The Masquerade Party'. Pokoknya pesta malam tahun baru ini beda dari biasanya !" tambah Katrina.

"Ini topeng untukmu!" Belia memberikan topeng untuk Karin.

"Pakai topeng?!"

"Kamu gak baca undangannya?"

Karin membaca lagi undangan itu,

Pesta topeng! Ah! menyebalkan! Karin menggerutu. Perasaannya tidak enak hati.

Nyonya Ana, ibunya Karin tak ada kabar. Dia pergi ke kerajaan Negeri Angin Biru di Samudera Pasai.

"Kita pergi ke pesta malam ini kan ? Siapa tahu kita bisa dapat doorprize menarik jalan-jalan Jakarta-Shanghai gratis!" Bujuk Katrina ke Karin.

Karin tak menyahut, dua temannya itu terus membujuknya. "Aku sudah mendapatjan topeng untuk kita bertiga, nih !" Belia mengeluarkan 3 topeng cantik berwarna emas dari dalam tasnya. Sekarang mereka punya banyak topeng. Topeng yang baru di bawa Belia ini lebih mewah beda dari sebelumnya. Katrina mengambil satu dan memasangnya ke wajahnya, lalu mengambil ponselnya. Krik!

Sudah jadi foto profilnya di FB.

Karin masih berpikir, ragu-ragu pergi ke pesta itu. Dia mendapat firasat buruk, bakal ada masalah di pesta itu.

***

Sementara itu di rumah sakit Medika,_

Widya terbaring lemah tak berdaya. Dia diantara hidup dan mati.

Kecelakaan maut telah meluluh lantahkan impiannya bersama Garin. Ayah Widya sangat kaya dia ingin melakukan apa saja demi kesembuhan putrinya. Tetapi Widya walaupun masih hidup, dia terkurung dalam bawah sadarnya, jiwanya tak terima dan tak ingin berada dalam tubuh yang rusak.

Widya tak ingin bangun dengan tubuh lumpuh seperti itu.

Ruh Widya berkelana dalam kekalutan. Hingga akhirnya Ki Joko, ayah Garin Anggara,

berhasil menemukan ruh Widya,

"Kenapa kamu tidak kembali?" tanya Ki Joyo kepada Widya.

"Tubuhku rusak, aku tak mau ke sana!"

"Terus kamu mau apa?" Ki Joyo sabar.

"Aku ingin tubuh lain, ayah. Tolonglah!"

Widya menangis dalam dingin.

"Kamu harus pulang dulu, kalau tidak kamu tersesat dan di tangkap preman nakal, mau?" Ki Joyo berhasil membujuknya.

"Baiklah! carikan aku tubuh lain, ya ayah!"

"Iya!" janji Ki Joyo ke calon menantunya itu.

Demikianlah, Ki Joyo dan Garin Anggara, akhirnya mencari calon pengantin tubuh Widya.

Garin bertugas. memilih gadis yang tepat untuk pengantinnya. Tak di duga Karin adalah salah satunya.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C3
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión