Orchidia selaku Nyonya rumah tentu saja harus turun tangan, "Welia, Riana, apakah kalian ke sini hanya ingin marah-marah? Jangan... menodai reputasi keluarga Falzen," ujarnya.
"Kau juga sama! Jangan ikut campur, wanita rendahan! Yang bisa kau lakukan hanya menggoda pria dan akhirnya merebut gelar Marchioness dari Ibuku, kan?! DASAR PEREBUT! WANITA MURAHAN, J*LANG MENJIJIKKAN!" hina Welia.
"CUKUP!"
Semua orang terkesiap. Arabella sangat jarang membentak seperti itu. Tapi ia tak suka mendengar Orchidia dicemooh oleh welia.
"Kalau kau bilang Ibu-ibuku dan aku merayu pria sampah, lantas apakah Ayah dan juga Grand Duke itu yang kau maksud, Welia?" desis Arabella.
"Kau bisa mempertanggungjawabkan ucapanmu barusan? Kebetulan ada banyak saksi, ada Priest dan juga pelayan kita di sini. Aku bisa membawa masalah ini ke persidangan bangsawan atas tuntutan penghinaan terhadap keluarga kerajaan, kau lupa kalau Julian itu keponakan Raja?" Arabella membabat habis semuanya.