Namun, sesaat kemudian Vivaldi tersadar. Ia tak boleh membiarkan Rose membuka mulutnya sedikitpun. Bisa-bisa semua yang ia miliki lenyap seketika. Lagi pula, tidak mungkin Julian membunuhnya, kan? Paling-paling Julian hanya akan memakinya saja, tidak sampai melukainya karena Vivaldi adalah Ayah Arabella.
"Grand Duke, tunggu!" Vivaldi mencegah dengan langkah terburu-buru.
Arabella bersedekap dada, 'apa lagi yang mau dia lakukan?' pikir Arabella.
Untuk saat ini, mereka hanya akan mengamati perilaku Vivaldi. Cara pria itu mencegah Rose tertangkap pasti akan mulai dilihat oleh para pelayan dan akan menjadi bahan pembicaraan. Lambat laun, hal itu bisa menambah bukti dan saksi bahwa Vivaldi memang bersekongkol dengan Rose.
'Kau mulai gelagapan, Ayah.'
"Apa lagi?" tanya Julian jengah. Ia menghentikan langkahnya di atas tangga yang akan turun ke lantai satu.
"Saya ikut..." Vivaldi berujar takut-takut.
"Untuk apa?"