Asmodeus menghampiri Nara yang berdiri menonton. Ia tersenyum pada gadis itu. "Lihat, elu sudah percaya gue lebih kuat dan seorang pangeran?" kata Iblis itu berbangga hati pada dirinya sendiri. Hari ini adalah hari rekornya bisa mengalahkan tiga dari banyaknya iblis di hutan larangan itu.
Nara menghela napas. "Ya ... ya ... ya ..., aku akui kau memang hebat. Tapi sebenarnya apa mau kamu padaku, huh?"
Asmodeus berdehem. "Sederhana sih, gue mau elu ikut gue meninggalkan hutan larangan ini!" pinta Asmodeus.
Nara cukup kaget mendengarnya dan hingga membuat jantungnya seolah berhenti begitu saja setelah mendengar permintaan Asmodeus yang seperti pernyataan cinta secara langsung padanya. "Apa ini? Kenapa aku berdebar kayak bom waktu yang akan meledak!" bisik batinnya. Ia baru kali ini merasakan debaran jantung yang kian tak menentu. Sebab sedari usia empat belas tahun ia sudah berkerja di neraka, jadi, ia tidak pernah tau seperti apa rasanya di sukai seorang.
"Ma-maksud kamu?"