Capítulo 155: Mencari Keadilan

(Noah Chandra)

Mendengar kabar Ryan diserang seseorang dan di rawat di rumah sakit. Sebelum pergi ke makam Bayu dan Sari, aku sempatkan menjenguk sahabatku. Kebetulan juga Sarah ada di rumah sakit, bersama Eriska yang menjaga Ryan. Aku masuk ke dalam ruang rawat.

Melihat orang yang paling menyebalkan, dingin dan kaku seperti Ryan, sampai saat ini belum sadarkan diri. Dokter mengatakan Ryan mengalami tekanan mental dan demam tinggi. Meski demamnya mulai turun, tetapi sampai saat ini belum sadar. Terlihat raut wajah Eriska dan Sarah yang murung seperti itu, cemas karena Ryan belum sadar.

"Ryan, kenapa bisa seperti ini? Siapa yang serang Ryan?" tanyaku pada kedua gadis itu.

"Aku tidak tahu. Yang aku tahu, yang menyerang Ryan itu seorang wanita bergaun merah. Wanita bisa berubah menjadi seekor ular. Mungkinkah wanita itu seorang spirit magis?"