"Pak, bapak!!" panggil Qonin mencemaskan Darman, dia yang panik menoleh ke arah Zanqi dan memohon, "Qi, tolong batalkan saja acara ke Villa-nya, kita ganti pergi ke tempat daerah sini saja."
Zanqi bingung, dia ingin sekali pergi ke Vila bersama Qonin, tapi dia juga tidak tega melihat Qonin sedih seperti itu membuat dia menatap nanar dengan perasaan penuh dilema.
"Bapak kenapa sih, Buk?? Kok rasanya nggak suka dengan adanya kak Zanqi?" tanya Satrio yang membuat semua orang menoleh ke arah Satrio, dia perusak suasana yang paling ulung.
"Mbak Qonin nggak boleh pergi ke Villa-nya nak Zanqi, padahal aku sudah bilang kalau kamu ikut dengannya. Haduh, bapakmu itu kenapa menjadi keras kepala sekali?? Ibuk heran deh," keluh Narti, dia malah menanggapi pertanyaan Satrio yang jelas jawabannya dan terlihat membuat Zanqi tidak enak sendiri.
"Wahh!! Villa?? Asyik, Satrio mau, Buk!!!" pekik Satrio antusias, bahkan dia meletakkan ponselnya diatas meja dan berjingkrak kegirangan.