Kenyataannya bel berbunyi sudah 1 menit yang lalu, semua murid yang sudah mengumpulkan soal itu langsung pulang tanpa memedulikan Qonin yang tidur diatas meja. Di dalam kelas itu ada Guru Kesenian, Leon dan Sisi serta beberapa orang yang menghawatirkan Qonin itu hanya memandanginya, tanpa ada yang berani membangunkannya.
"Qonin belum bangun juga?" tanya Guru Kesenian yang sudah merapikan soal serta lembar jawaban, lalu memasukkan ke dalam amplop besar berwarna coklat.
"Belum, Pak. Kelihatannya kondisi Qonin sangat buruk," timpal Sisi sedih ketika melihat keadaan Qonin saat ini.
"Duhhh!! Bagaimana ini?? Apakah ada diantara kalian yang bersedia menghantarkan Qonin ke rumahnya?" Guru Kesenian mulai panik melihat kondisi yang tidak dia pikirkan sebelumnya, kebetulan Guru ada rapat setelah ini dan tidak bisa jika harus menunggu ataupun mengurusi Qonin.