Putra yang ada di ruang BK itu sedang dihadapkan oleh Guru BK, dia duduk bersama Dani tanpa ada itikad baik dari Dani yang tidak mau berdamai.
"Saya nggak mau tahu, Pak. Apapun nanti hasilnya saya nggak mau minta maaf!!" seru Dani marah, dia menatap Putra tajam yang Putranya sendiri acuh dengan pandangan ke arah Guru BK.
"Haduh!! Kamu ini belum jelas duduk perkaranya sudah bilang begitu, emang kamu merasa paling benar sendiri?? Ck!! Anak jaman sekarang teralu brutal untuk di didik," keluh Guru BK botak.
Guru BK botak itu beralih memandang Putra, tatapannya tidak begitu garang, dia sudah menurunkan ketegangan otot saraf marahnya mengingat Putra termasuk siswa unggulan yang jarang bermasalah.
"Putra, tolong jelaskan apa yang terjadi?? Kenapa kamu bisa terlibat dengan anak berambut cepak itu?" tanya Guru BK botak.