Di sini, kami masih menyantap baso pedas, baso ini. Menurutku, baso ini tidak cukup pedas, tapi lebih pedas ketika mataku menyorot tajam ke hadapanku. Jose, menjadi sangat heran ketika tatapan dan suaraku sedikit lantang.
Saat tanganku mulai merasa kaku, dan akhirnya aku mengendur perlahan sambil membuang muka.
Tiba-tiba dia merampasku dan menarikku untuk ditatap lagi. Hingga akhirnya kami saling menatap dengan penuh tanda tanya. Meila yang duduk termangu malah bersuara kagum.
"Cieee … Ehem!"
Ya, suara si gadis genit ini sangat berisik. Sampai keringat dinginku mulai bercucuran dan merayap ke samping, hanya saja aku malu menampakkannya.
"Lepasin gue," kelitku pada Jose. Dia masih saja menatapku lurus, entah kenapa tangannya begitu kesal tak mau turun melepaskanku.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.