Kimberly tersenyum. Wanita cantik ini tak mau menunjukkan ketakutannya pada Nathan. Dia sudah tahu siapa Nathan dan apa pekerjaannya. Ia sudah tahu resiko yang harus dia tanggung jika memilih hidup bersama Nathan.
"Morning," sahut Kimberly sambutan berusaha bangkit. Wajahnya terlihat bahagia. Setelah cukup lama tak berjumpa dengan suaminya.
Nathan duduk mendekati Kimberly da kemudian merangkul sang istri. Padi hari adalah waktu yang terlalu intens untuk pasangan suami istri. Tapi sepertinya Kimberly lebih memilih untuk bermanja dalam pelukan sang suami.
"Kau akan di sini berapa hari?" tanya Kimberly tanpa melepaskan pelukannya pada sang suami.
Raut wajah Nathan terlihat bingung. Dia tak bisa lama-lama di kota ini. Dia datang karena mendengar suara tangis Kimberly kemarin di telepon. Menyadari suaminya tidak menjawab. Kimberly sadar bahwa suaminya tak akan lama di ibukota. Ia melepaskan pelukannya pada Nathan dan segera turun dari ranjang.