.
.
.
Sedangkan di kedai Hong, Shen Yiyi terlihat tengah menatap lima porsi pangsit dan satu piring kaki ayam kecap dengan nafsu makan yang tiba-tiba saja menurun drastis. Bagaimana tidak, pasangan disana terus saja mengumbar kemesraan mereka dan hal itu membuat Shen Yiyi merasa iri.
Sambil mengaduk-aduk satu mangkuk pangsitnya, Shen Yiyi mendadak dikejutkan oleh kehadiran sosok tampan yang langsung saja menyerobot mangkuk pangsitnya.
"Hey! Tuan, apa yang kau lakukan?" Shen Yiyi seketika berteriak sambil menarik mangkuknya itu kembali dari tangan pria itu.
"Nona, mengapa kau pelit sekali sih?!" Pria itu nampak memasang ekspresi sedih sambil membuka kaca mata hitamnya yang sedari tadi menutupi kedua matanya.
"Bukan. Maksudku bukan begit-", Sebelum menyelesaikan kalimatnya itu, Shen Yiyi kemudian mengenali sosok yang tiba-tiba membuka kacamatanya itu. "Tuan Hoodie? Apakah itu adalah dirimu?"