Dewi Asmara bicara demikian di dalam hati, dengan penuh perasaan dendam menyelimuti. Tidak sabar rasanya ia membuat perempuan kepercayaan Dewa Amora itu menyerah kalah atau bertekuk lutut padanya, karena baginya kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan perempuan yang menjadi orang kepercayaan Dewa Amora tersebut.
"Dewi, kau tadi bilang padaku, bahwa jika kalajengking keluar dari tubuhku, artinya ada seseorang yang ingin berbuat jahat padaku, sejak tadi temanku yang melihat hal itu, bahkan sejak kami ada di kamp, apakah itu berarti...."
Sean sengaja menggantung ucapannya, karena ia tidak tega jika menyebut nama Cahyo yang akan membuat dirinya celaka.
Apa benar, rekannya itu yang akan melakukan kejahatan padanya? Jika benar, artinya sejak mereka ada di kamp Cahyo sudah berencana jahat padanya?
"Dia merencanakan hal buruk untukmu."
Dewi Asmara merespon perkataan Sean, dan Sean menarik napas panjang.