"Aku, aku bisa mengeluarkan api?" tanya Tian, seolah pada dirinya sendiri.
"Iya, kau sekarang punya kekuatan itu, asalnya dari gambar banteng yang ada di dadamu, jadi kau harus bisa mengendalikan kekuatan itu, sebelum akhirnya aku memintamu untuk mengembalikannya."
"Aku harus mengembalikannya? Kenapa kau tidak mengambilnya sekarang saja?"
"Aku belum bisa mengambil kekuatan itu sekarang, karena aku membutuhkan bantuanmu, wahai manusia!"
"Bantuanku?"
"Iya."
"Apa yang bisa aku lakukan?"
"Ada 11 manusia lagi yang mendapatkan kekuatan bintang seperti dirimu, tapi lambangnya berbeda-beda, kekuatan itu masuk ke dalam tubuh kalian sesuai kapan kalian dilahirkan dan bagaimana karakter kalian."
"Benarkah?"
"Kau tidak tahu bintangmu apa?"
Tian menggeleng ragu.
"Sudahlah, itu tidak penting, yang penting sekarang adalah, karena bintang keabadian sudah memilihmu untuk memiliki kekuatannya, kau harus membantu bangsa kami."
"Aku tidak tahu apakah aku bisa membantu atau tidak, tapi sejujurnya, aku tidak mau memiliki kekuatan seperti ini, aku yakin itu akan mempengaruhi diriku, bukan? Aku tidak mau, ambil saja kekuatan itu sekarang! Lakukan!"
Tian maju mendekati Dewi Cinta setelah mengucapkan kalimat tersebut. Pria bertubuh tinggi itu setengah memaksa wanita di hadapannya untuk melakukan apa yang diinginkannya.
Tapi, Dewi Cinta menahan pergerakan Tian untuk mendekatinya. Telapak tangannya mengarah ke pemuda itu, pertanda ia memberikan isyarat pada Tian, agar pemuda itu tidak menghampirinya.
Terpaksa, Tian menghentikan langkahnya.
"Siapa namamu?"
"Tian!"
"Nama lengkapmu?"
"Septian Taurus Pamungkas."
"Pantas saja."
"Apa?"
"Iya, pantas saja, lambang banteng memilihmu, kau di bawah kekuatan bintang Taurus, dan kekuatan itu sejalur dengan karaktermu."
"Yang benar saja, aku tidak percaya dengan hal-hal semacam itu, sebab nama itu diberikan padaku bukan karena ayahku memiliki patokan tentang perlambang bintang yang kau maksud."
"Taurus, bagaiman kau ingin membantahnya, kenyataannya sudah terlihat di depan matamu. Kau sekarang punya kekuatan bintang Taurus, jika kau tidak percaya, kau tanyakan saja pada manusia yang lain, yang mungkin ahli tentang hal ini, jangan meremehkan masalah ini, kami benar-benar ada, dan kami tidak mau keberadaan kami diremehkan."
Suara Dewi Cinta begitu tegas ketika mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Tian.
Membuat Tian untuk sesaat terdiam, karena ia bisa merasakan wanita itu tidak sedang bercanda, wanita cantik berpakaian serba merah muda itu terlihat sangat serius ketika mengucapkan kalimat tersebut.
"Baiklah, jika memang itu peradaban bangsamu, aku tidak ada maksud untuk meremehkan, hanya saja, aku rasa, jika aku punya kekuatan seperti ini, hidupku tidak akan sederhana lagi, di dunia ini, ada banyak manusia yang punya bintang Taurus seperti diriku, kau bisa mengambilnya, lalu berikan kekuatan itu pada mereka."
"Kau kira, kekuatan itu kami yang mengatur akan jatuh pada siapa? Bukan Kami, Taurus! Mereka memilih sendiri berdasarkan karakteristik kalian masing-masing, jika kekuatan dari bintang Taurus masuk ke dalam dirimu, artinya kau memang manusia terpilih itu, dan memang setelah ini, hidupmu tidak akan sederhana lagi, kau harus bisa mengendalikan kekuatan itu, dan kau harus bisa membantu kami untuk menemukan 11 manusia yang memiliki kekuatan itu pula!"
"Aku ... Tidak bisa!" tolak Tian pada Dewi Cinta.
"Taurus!"
"Namaku memang Taurus, tapi aku biasa dipanggil Tian, jadi panggil aku Tian saja, karena jika kau memanggilku dengan sebutan seperti itu, aku jadi merasa benar-benar berubah menjadi makhluk asing!"
"Aku tidak mau menyamakan cara memanggilku dengan kalian manusia, karena kami berbeda dengan kalian, mau atau tidak, kau tetap aku panggil sesuai bintangmu saja, sebab aku tidak bisa mengingat dengan baik nama para manusia."
"Jadi, apa maumu sebenarnya? Aku benar-benar tidak mengerti!"
Tian lama kelamaan menjadi frustasi ketika mengucapkan kalimat itu. Tidak mau hidupnya menjadi tidak sederhana ketika ia terlibat dengan makhluk aneh di depannya sekarang.
"Bantu aku, untuk mencari 11 manusia yang memiliki kekuatan bintang seperti dirimu."
"Itu mustahil! Dunia ini sangat luas, bumi ini tidak ada tepinya, kau ingin aku mengelilingi dunia untuk mencari 11 orang yang kau maksud? Itu sama saja gila!"
"Untuk itulah, aku tidak mengambil dahulu kekuatan itu dirimu Taurus! Kekuatan itu akan membantumu saat kau melakukan tugas dariku. Ini demi kebaikan bangsa kita masing-masing, jika kau tidak peduli dengan hal ini, maka kalian manusia, bersiap saja akan menerima kehancuran jika manusia yang mendapatkan kekuatan bintang itu adalah manusia yang jahat."
"Apa? Benarkah?"
"Ya, jadi sekarang terserah padamu! Kau ingin menyelamatkan ras-mu dari kepunahan, atau kau ingin masa bodoh duniamu ini akan hancur nantinya."
"Dalam keyakinan yang aku yakini, dunia ini memang akan hancur, jadi masalah itu, tidak akan bisa membuatku gentar."
"Jadi, kau benar-benar tidak mau membantuku?"
Tian terdiam lagi. Ia bukan tidak mau membantu, hanya saja mencari 11 manusia yang punya kekuatan bintang seperti dirinya benar-benar tidak bisa dianggap sebuah hal yang enteng. Itu pasti tidak mudah.
Bagaimana caranya ia melakukan hal itu sementara setiap harinya ia selalu dikejar tanggung jawab di dalam pekerjaannya?
"Aku, tetap tidak bisa, Dewi."
Kata-kata itu kembali diucapkan oleh Tian, setelah sekian lama ia terdiam untuk berpikir.
"Tidak bisa karena kau tidak percaya pada semua yang sudah aku ucapkan itu?"
"Bukan seperti itu juga, aku tahu, ini semua seperti mustahil, aku juga tidak tahu, apa yang harus aku lakukan sekarang, apakah aku harus percaya padamu atau tidak, hanya saja, aku benar-benar tidak bisa, karena aku tidak mau hidupku jadi banyak berubah karena hal ini."
"Kau khawatir, orang akan membencimu?"
"Bukan seperti itu juga, bukankah orang juga tidak akan tahu, jika aku tidak menggunakan kekuatan itu di depan mata mereka?"
"Ya, benar. Selama kau bisa menjaga rahasia, manusia lain tidak akan tahu apa yang terjadi pada kalian yang punya kekuatan bintang itu, jika pun manusia itu sengaja untuk memamerkannya, maka ia juga harus mendapatkan hukuman dari bangsa kami, sebab hal seperti ini tidak boleh untuk dipamerkan."
"Itu maksudku."
"Lantas apa yang membuat dirimu berat untuk membantuku?"
"Aku bilang, aku khawatir hidupku yang sederhana jadi berubah, terutama perasaan dan hatiku, aku takut tidak bisa mengontrol hati hingga kemudian aku jadi tamak, bahkan sombong, dalam keyakinan yang aku yakini, penyakit hati itu paling sulit untuk diatasi, daripada penyakit fisik, aku takut aku jadi sombong dan tidak tahu diri karena aku jadi kuat."
"Baiklah, jika memang itu maumu, jadi kau ingin aku mengambil kekuatan bintang itu sekarang?"
"Benar."
"Kau siap dengan resikonya?"
"Insya Allah."
"Apa itu insya Allah?"
"Jika Tuhan mengizinkan."
"Baiklah, terserah kau saja, jika kau benar-benar siap dengan resikonya, aku juga tidak akan memaksamu, biar aku saja yang mencari 11 manusia yang mendapatkan kekuatan bintang tersebut."
"Ambillah, ambil kekuatan itu sekarang."
"Kalau begitu, ucapkan selamat tinggal pada ibumu sekarang."
"A-apa maksudmu?"
"Jika aku mengambil kekuatan itu darimu sekarang, maka kau akan mati, Taurus!"
Note: Tidak ada manusia yang bisa merubah takdir, karena itu sudah tergaris sejak manusia masih di dalam kandungan.
(Bagaimana reaksi Tian saat mendengar apa yang diucapkan oleh Dewi Cinta?)