Capítulo 152: Setumpuk Tiket

Mendengar apa yang dikatakan Lili Pramudya, Kirana Sulaeman meletakkan file di tangannya dan terdiam sesaat sebelum menyadari bahwa Lili Pramudya sedang berbicara tentang Deska Wibowo.

"Tiket apa? Apa yang terjadi?" Kirana Sulaeman berdiri dan berkata dengan suara yang dalam.

"Tiket untuk pertandingan eksibisi." Lili Pramudya berdiri diam, mengejek.

Kirana Sulaeman berhenti sejenak, lalu menjawab, "Begitu, di mana Guru Gunawan? Aku akan segera ke sekolah."

Dia menutup telepon dan membuang banyak kertas ke samping.

"Presiden Sulaeman." Asisten itu melihatnya bangun dan bergegas.

"Mari kita biarkan jadwalnya berjalan dulu." Kirana Sulaeman menekan alisnya, berbicara sedikit dengan lelah, dan kemudian mengangkat ponselnya untuk menelepon Ira Kuswono, tetapi Ira Kuswono tidak menjawab.

Kirana Sulaeman mengerutkan kening, "Panggil Bibi Radeska dan tanyakan kemana istrinya pergi."