Ketika saya melihat Deska Wibowo di klub ini sebelumnya, Vicky Sulaeman merasa salah.
Dia tidak terlihat seperti seseorang yang akan datang ke klub ini.
Sampai sekarang, murid Vicky Sulaeman berkontraksi sedikit ketika dia melihat orang yang berbicara dengan Deska Wibowo.
Pria itu menghadapi Deska Wibowo dengan kepala menunduk.Karena sudut dan pencahayaan redup dari clubhouse, Deska Wibowo menutupi sebagian besar wajahnya, tetapi pandangan orang itu dari kejauhan membuat Vicky Sulaeman mencekik tenggorokannya.
Dengan kepalanya meledak, Vicky Sulaeman merasa bahwa mata itu sangat familiar.
Tak butuh waktu lama sampai surat itu memberitahunya bahwa ada dua orang yang datang ke Tangerang, dan keduanya begitu cemburu hingga tak berani menyebutkannya.
Sehingga Vicky Sulaeman hanya mengingat wajah kedua orang itu.
Tidak pernah tahu nama kedua orang ini.
Sepertinya ada ledakan "tajam" di benaknya sekarang.