"Kau kurang ajar kepadaku, Reizero!" geram Papa dengan nada menahan amarahnya. Aku enggan merespon dan hanya bisa membalas tatapan tajam Papa.
"Bersabarlah, Tuan Rizer! Sepertinya anakmu hanya ingin memberikan solusi agar perintahmu dan Nyonya Rizer dapat terpenuhi, maka dari itu dia memikirkannya dan inilah solusi yang bisa dia berikan," ujar Hotaka kepada pria itu. Ya, kau benar, Pria tua. Aku hanya sekedar memberi tahu mereka sebuah solusi, bukan berarti aku ingin membuat mereka emosi. Ucapan yang terlontarkan dari mulut keduanya membuatku marah, wajar saja kalau aku bersikap seperti ini. Siapapun akan kesal mendengarnya.
Papa nampak menurunkan emosinya, dia kembali duduk setelah berhasil ditenangkan oleh Hotaka. Papa pun berkata, "Kau tak akan pernah bisa lepas dariku, Reizero! Perintahku mutlak dan kau harus tetap menurutinya. Jika tidak, maka aku akan membuatku lebih menderita lagi. Jauh lebih parah dari sebelumnya."