Baca juga;
Marvel Dc: Pahlawan Bajingan
-----
Eddie langsung menancap gas menuju ke apartemen, ingin memberitahu Jill tentang gadis kecil yang akan mengikutinya ke Eropa.
Tapi saat ingin memasuki apartemen, tiba-tiba gadget-nya berbunyi.
Tanpa diduga dia menerima sebuah telepon dari nomor yang tak dia ketahui, "Halo, dengan siapa?" Eddie membalas telepon dengan ekspresi penasaran.
"Halo, Dr. Eddie. Ini aku, Excella." Suara wanita dewasa terdengar.
"Apakah anda punya waktu? Aku ingin membicarakan sesuatu dengan anda." Excella berkata lembut.
Sungguh sangat mengejutkan bahwa gadis sombong sepertinya mau berinisiatif menelpon Eddie.
"Beri tahu aku lokasi serta waktunya." Eddie menyetujui dengan cepat.
"Di kamar hotel tempat aku menginap. Apakah sekarang anda sedang sibuk? Jika tidak kita bisa bertemu sekarang." Excella tak memiliki pilihan lain, dia ingin membicarakan sesuatu yang rahasia, tentunya tempat teraman untuk membicarakan hal ini adalah kamar hotelnya.
"Baiklah, aku akan segera kesana." Eddie menajawab singkat. Dalam hati dia tertawa senang, nampaknya mangsanya telah terpancing!
***
Sepuluh menit kemudian, Eddie tiba di sebuah hotel megah tempat orang-orang Tricell menetap.
Sebagai perusahaan farmasi yang sangat besar, tentunya orang-orang Tricell tak kekurangan uang. Karena uang mencukupi kenapa harus tinggal di hotel kecil, ya kan?
Excella berinisiatif membukakan pintu untuk Eddie, "Selamat datang, Dr. Eddie. Saya senang anda mau datang ke sini."
"Jika anda memiliki hal penting yang ingin anda katakan, maka katakanlah dengan cepat." Eddie hanya melambaikan tangannya. Sejujurnya waktunya sangat mepet, jadi dia ingin cepat menyelesaikan urusan ini.
Excella yang mengenakan pakaian seksi serta sepatu hak tinggi langsung tersenyum; "Aku ingin melakukan hubungan kerja sama dengan anda. Anda seorang peneliti, sedangkan saya seorang pembisnis handal. Saya bisa membantu anda menjual hasil penemuan anda, bagaimana menurutmu?"
"Aku dengar keluar Travis sangat membatasi sumber daya anda. Apakah anda memiliki sumber daya lebih sekarang?" Eddie tiba-tiba mengajukan sebuah pertanyaan sensitif.
"Saya memiliki perusahaan perdagangan, selain itu nenekku adalah salah satu orang penting di keluar Travis."
"Nenekku akan menempatkanku sebagai direktur farmasi di perusahaan Tricell."
Excella berkata dengan sedikit rasa pahit.
"Maafkan aku, tapi itu saja tidak cukup. Perlu anda ketahui, saya sendiri juga soerang direktur di perusahaan Umbrella." Eddie menggelengkan kepalanya.
"Kualifikasi apa yang membuatmu yakin ingin bekerja sama denganku?"
"Aku punya koneksi, jika anda ingin menjual barang-barang anda, anda perlu berurusan dengan 'orang-orang' untuk memperlancar penjualan tersebut."
Excella melanjutkan; "Jika anda mengurusnya secara pribadi, maka waktu meneliti anda akan terpotong banyak. Jika anda tak ingin membuang waktu dengan masalah sepele seperti ini, maka aku bisa melakukannya untuk anda." Excella ingin sekali membuktikan nilainya. Masalah bekerja sama dengan peneliti jenius ini sangatlah serius, dia tak ingin melewatkan kesempatan ini!
"Sama, hal itu masih kurang cukup. Kita membutuhkan platform lebih serta sumber daya yang bagus." Eddie menggelengkan kepalanya, kali ini dia menekankan kata 'kita' dalam kata-katanya. Menegaskan bahwa dia bersedia untuk merekrut Excella.
"Maksud anda?" Jantung Excella berdetak semakin kencang, dia merasa bahwa dia telah menerima sebuah kesempatan besar!
Sebuah kesempatan yang dapat mengubah jalan hidupnya di masa depan. Jika dia tak ingin menjadi boneka keluarga Travis, maka mengandalkan pria muda ini adalah satu-satunya pilihan terbaik!
"Pertama, apakah kamu tahu apa yang akan terjadi jika proyekku terus dilanjutkan dan juga diteliti?" Eddie tiba-tiba bertanya.
Excella mengerutkan kening, terlihat berpikir; "Ini... Obat untuk kanker, kan?"
Eddie mengangguk, "Benar, tapi itu hanya manfaat kecil. Tujuan sesungguhnya dari penelitian ini adalah untuk menjadikan manusia menjadi manusia transendensi."
"Manusia transendesi yang kebal terhadap penyakit, penuaan serta memiliki umur yang panjang!"
Mendengar klaim ini, Excella merasa bahwa pria ini seperti orang gila. Tapi entah kenapa dia mau mempercayai pernyataannya, seakan-akan pria itu memang bisa mewujudkan hal tersebut.
"Anda tak sedang bercanda kan?" Excella bertanya denga sedikit keraguan.
"Kamu sendiri adalah ahli gentika, kamu pasti tahu ciri-ciri sel kanker." Eddie berkata pelan
"Pembelahan tak terbatas, kan?" Excella menjawab dengan cepat.
"Ya, sel manusia normal tak memiliki fitur khusus ini. Pembelahan sel terbatas ini membuat manusia menjadi tua dan akhirnya mati."
"Tapi bagaimana jadinya jika sel manusia berevolusi serta mendapat fitur khusus yang dimiliki oleh sel kanker? Sel manusia dengan pembelahan tak terbatas, apakah kamu tahu artinya hal ini?" Eddie tertawa.
"K-kita bisa menjadi manusia abadi!" Excella berkata dengan kesusahan, wajahnya pucat karena keterkejutan yang hebat.
Jika teori ini bisa di buktikan, maka keabadian bukanlah mimpi belaka!
-----
Jangan lupa mampir ke proyek baru;
Marvel Dc: Pahlawan Bajingan