Yera tersenyum tipis lalu menggeleng pelan. Tangannya ditarik Fathan untuk kembali duduk. Cowok itu mendekatkan wajahnya. "Kamu belum ituin keringet aku,"
Yera mendengkus pelan. "Gak bawa sapu tangan."
"Pake tangan aja,"
"Kotor,"
"Nih, nih, lo butuh kan?" serobot Albert menyodorkan tisu ke Yera.
Fathan mengambil, menyerahkan ke Yera dengan seringai di bibirnya. Yera menghela napas, mengambil selembar tisu lalu menyeka keringat di wajah Fathan.
"Guys ke luar yuk," ajak Albert.
"Yuk jajan dulu, capek gue," sahut Qathan.
Mereka bertujuh berdiri, melangkah ke luar menuju sebuah kantin yang ada di sana. Mereka duduk, memesan makanan dan memakannya. Selang beberapa menit, mereka selesai. Pertandingan pun selesai dan kini, terakhir sebagai penentu siapa
pemenangnya. Mereka kembali ke dalam. Sebelum duduk bersama kedua temannya, Yera menatap Fathan dengan alis terangkat saat Fathan menahannya.
"Semangatin dulu,"
Yera tersenyum. "Semangat my hubby,"
"Kiss nya mana?"