Yera mengembuskan napas kasar. Fian mulai melajukan mobilnya. Yera mengeluarkan ponselnya secara perlahan di sebelah kiri, ia mengetikkan pesan ke Fathan. Saat hampir selesai, Fian mengambil ponsel Yera membuat Yera tersentak. "Kembaliin hp gue." pinta Yera.
Fian memasukkan ponsel Yera ke saku belakang. "Ambil aja."
Yera mengepalkan tangan. Ia kembali mencoba membuka pintu seraya berdecak. "Buka bangsat!"
Tiba-tiba mobil Fian berhenti mendadak. Fian dengan cepat menodongkan pistol ke arah Yera membuat Yera terdiam sekaligus takut. "Lo diem, atau mati di sini?" ujar Fian.
Yera mematung. Membuat Fian memasukkan senjatanya ke dalam jaket. Ia mendekat ke Yera, memakaikan seatbelt lalu menatap Yera dari dekat. Satu sudut bibirnya terangkat. "Good girl." ucap Fian.
Fian kembali melajukan mobilnya. Sementara Yera masih terdiam takut dan syok. Selang beberapa menit, Yera menyadari kalau jalan ini bukan jalan