Fathan mendongak. "Dimaafin?" tanya Fathan hati-hati.
Yera sempat terdiam sebelum menjawab, "Gue maafin lo kali ini."
Mendengar itu, sudut bibir Fathan terangkat lebar. "Serius?"
Yera mengangguk membuat Fathan kembali memeluknya. "Makasih, gue gak akan berbuat hal bodoh lagi. Gue janji." ucap Fathan lalu melepas pelukannya dan menatap Yera. "Gue tidur bareng lo lagi, kan? Lo gak akan diemin gue lagi, kan?"
Yera mengangguk. Fathan kembali tersenyum lebar. "Lo tahu gak sih? Didiemin lo tiga hari kayak tiga tahun," ucap Fathan lagi.
"Lebay ah,"
"Ih, seriusss,"
"Iya, iya terserah lo." Yera mengusap bawah mata Fathan yang tersisa air mata itu "Kangen..."
"Gue udah di sini,"
Fathan mengusap kepala Yera lembut, beralih ke pipi lalu jemarinya menelusup ke belakang leher. Fathan menarik tengkuk Yera agar mendekat, ia mengecup singkat di bibir. Fathan melepas tangannya.
Sementara Yera melingkarkan kedua lengannya di leher Fathan. "Gue juga kangen lo," ucap Yera.
***