"Tahu tuh, perlu gue bikin time traveler?" tambah Adnan.
"Fungsinya apa tuh?" tanya Qathan.
"Mm, jelajah waktu kan?" ujar Adnan tak yakin.
"Iya, biar bisa ngelihat masa lalu sama masa depan 'kan?" tanya Qathan lagi.
"Iya." balas Adnan.
"Kalau masa depan Atella mah pasti cerah, karena apa? Karena gue masa depannya, eaa!" gombal Qathan tersenyum lebar.
Albert terkekeh. "Hahaha, mulai lo,"
Adnan menyengir. "Gapapa Sa, lanjutin gue dukung."
Sementara Atella menghela nafas kasar. "Kalian bisa diem gak?" ujar Atella pada ketiga teman Fathan.
Albert menaikkan sebelah alisnya. "Lah kita kan emang kayak gini dari dulu, mau apa lo?"
Atella memutar bola matanya malas. Ia menatap Fathan. "Than, nanti anterin gue pulang sekolah ya?"
"Kendaraan banyak." balas Fathan.
"Jemputan gue gak ada hari ini, please Than boleh ya, nebeng doang nanti gue bayar."
"Gue bukan tukang ojek."
"Kalau gitu, gue nebeng aja, oke?"
Fathan menggeleng. "Gak."