"Tha," panggilnya dengan pelan.
"Ара?"
"Gue nggak tau masalah lo apaan sampe
nangis kaya ta--" Athania buru-buru
memotong. "Gue nggak nangis, kan ud--"
"Dengerin dulu," tekan Bara tajam.
Pemuda itu menatap Athania dengan sorot
mata yang sangat serius.
"Fine, go ahead." Pada akhirnya Athania
tak bisa membohongi seorang Bara.
Tampaknya pemuda itu terlalu peka
untuk tahu mengapa Athania meringkuk
di depan minimarket. Tentu saja karena
gadis itu sedang tidak baik-baik saja saat
ini.
"Gue nggak tau masalah lo apa, tapi, satu
hal yang gue tau sekarang." Bara menjeda
kalimatnya selama beberapa saat.
"Gue benci ngeliat lo nangis kaya tadi,"
sambungnya tanpa ragu sedikitpun.
Bara menoleh ke arah gadis di
sampingnya, menatap Athania cukup
lama. "Nggak mau cerita?" tanya pemuda
itu akhirnya.
"Nggak mau."
"Tapi, lo butuh cerita, kan?"
"Iya."
Bara tersenyum samar. "Ya udah, sini
cerita. Cerita sama gue apa yang lo
rasakan, apa yang butuh lo keluarkan.