"Denger, ya. Kalo ditindas itu lawan balik,
jangan iya-iya doang. Lo pikir ini dunia
fiksi dimana kalau dibully lo bakalan
ditolong kakak kelas ganteng? Wake up!
Ini realita, nggak ada yang begituan. Kalo
mau bertahan hidup lo harus pilih, mau
lo yang makan atau lo yang dimakan.
Ngerti?" Athania menyorot dengan wajah
prihatin.
Adik kelas di hadapannya itu
mengangguk. "Ngerti kak."
"Duh, jangan ngerti-ngerti doang. Lain
kali lawan. Lo bisa pukul, tendang,
tampar, balik hajar pokoknya. Jangan
mau ditindas. Siniin hp lo." Athania
menyodorkan tangannya, menunggu adik
kelas di hadapannya itu memberikan
ponsel yang ia minta.
"Eum ... buat apa ya, Kak?"
"Nggak usah banyak tanya, siniin. Gue
nggak tenang kalo nggak gini caranya."
Adik kelasnya itu mengerjap berulangkali
dengan cepat, tampak kebingungan.
Namun pada akhirnya menyerahkan
ponsel ditangannya pada Athania.
"Ini nomor hp gue. Pakai saat lo emang
perlu. Seandainya lo dibully lagi,