Caca bangun dari tidurnya, dan menatap wajahnya di depan cermin. Betapa kagetnya wanita itu, ketika melihat matanya yang begitu besar, akibat menangis tadi malam.
"Iww ... Jelek banget gue kalo abis nangis," monolog perempuan itu, seraya menatap wajahnya dengan tatapan jijik.
Membuang nafasnya secara pelan, Caca mengusap-usap matanya dengan sedikit kasar, "Isshhh ... Raga goblok, tolol, bisa-bisanya dia batalin pertunangan ini."
"Gue gak bisa Ca, klo tanpa lo. Dih, sungut siapa itu yang bilang gitu, sebel kali gue dengernya."
"Raga tolol, goblok, yang sayangnya gue sayang, sama tergila-gila ini, bisa-bisanya cowok kek dia buat gue frustasi kek gini, cuman gara-gara dia batalin pertunangan ini."
Membuang nafasnya secara kasar, Caca kembali menatap kaca dengan tatapan tajam tetapi tersenyum. Perempuan itu berusaha memberikan semangat pada dirinya sendiri. Menyugar rambutnya ke belakang dan berlenggak lenggok layaknya model di depan cermin.