"I'm sorry for making you remember the pain you went through. I hope you are strong always." Ujarnya menenangkan sang kakak.
Laki - laki itu melepas pelukannya, ia menghapus air mata yang membasahi pipi. Dirgan tidak ingin menangis lagi, cukup ini terakhir kali dirinya menangis, apalagi di depan adiknya, Dirgan tidak mau membuat adiknya itu ikut sedih karena dirinya yang seperti ini.
"Kakak gak apa - apa. Makasih sudah mau jadi sandaran kakak." Balasnya.
Anak itu mengangguk, ia tersenyum manis pada kakaknya. Kedua adik kakak itu masuk ke dalam rumah bersama, saling merangkul satu sama lain.
"Zar, thanks ya. Lo sekarang bersih - bersih terus istirahat. Gue balik dulu, besok gue jemput lagi, kita ke kampus bareng." Ucap Petra.
Zahra mengangguk pelan, ia mengiyakan semua yang di ucapkan laki - laki itu padanya. "Gue masuk ya, lo hati - hati di jalan." Balasnya.