Laki – laki itu tersenyum lebar saat melihat pembelaan diri yang Zahra lakukan. Petra merasa bangga pada gadis itu. Sudah tangguh, pemberani, banyak akal dan bisa menyikapi suatu masalah dengan pikiran yang jernih. Hatinya tidak henti memuji gadis di depannya itu.
Gadis itu terus mundur, begitupun dengan Kelly, Dirham dan Petra. Kini Zahra seperti menjadi tameng untuk ketiganya.
Rayhan tidak mendengarkan peringatan gadis itu, dimana ia akan menusuk wajahnya jika laki – laki itu berani mendekat. Diam – diam Rayhan mengacungkan sebuah perkakas tajam. Zahra mempercepat langkah mundurnya. Saat Petra menarik gadis itu untuk keluar dan Zahra berbalik, perkakas tajam itu berhasil melumpuhkan langkah Zahra seketika. Rayhan menusuk punggung Zahra sampai gadis itu yang sedari tadi memegang kuat tangan Petra pun terlepas dengan perlahan. Ia tersungkur di lantai dengan rasa sakit yang begitu dahsyat di punggungnya.