"Oek oek oek.."
Tangisan bayi itu mulai memenuhi ruangan tidurnya. Pak Tirto yang kebingungan untuk meredakan tangis bayi itu menghubungi Alysa dengan segera, tapi sayangnya tidak ada jawaban sama sekali dari gadis itu. Pria tua itu sudah mencoba memberikan susu untuk Raysa namun anak itu tak kunjung mereda juga tangisnya. Suster yang berada di sana pun sampai membantu Pak Tirto untuk membuat Raysa berhenti menangis. Tapi tetap saja, sepertinya anak itu hanya membutuhkan orang – orang terdekatnya saja, seperti Karin, Petra dan Raysa.
"Mbak yang sering ada disini bisa di hubungi gak Pak? Siapa tahu kalau sama Mbak itu mau reda nangisnya." Ucap seorang suster.
Gadis itu terbangun, Zahra beranjak dari tidurnya. Gadis itu tertidur di kamar Kelly selesai membacakan dongeng untuk anak itu. Ia pergi ke kamar Alysa, memeriksa apakah sahabatnya itu sudah pulang atau belum.
"Alysa belum pulang juga, kemana dia?" Gumam Zahra.