"Aisyah, Jaka mana? Kenapa kamu malah bawa pria lain?"
Ibu sangat marah ketika melihat Aisyah pulang justru bukan membawa Jaka, melainkan pria lain. Aisyah hanya senyum-senyum sendiri ketika melihat Ibu saat itu marah-marah. Ternyata, siang itu ayah, ibu, dan Rahman sudah pulang dari kantor. Dan May juga tengah menggendong anaknya ikut menyaksikan hal tersebut.
Sedang Rahman dan May juga sudah menyadari maksud dari senyum Aisyah.
"Aisyah, jawab!"
"Bu, coba perhatikan dulu pria tampan ini."
"Apa maksud kamu, Aisyah. Jangan kurang ajar kamu bawa pria lain ya!"
"Bu, coba perhatikan deh baik-baik. Jangan marah-marah dulu, nanti tensinya naik loh."
Ibu langsung memperhatikan dengan sangat dekat pada Jaka. Pria bertubuh tegap, tinggi dan berisi itu yang dulu seperti Tarzan kini bak pangeran yang sangat tampan.
"Bu, sudah belum? Masa dari tadi kamu tidak paham siapa pria ini?" Tanya Ayah.
"Kok kayaknya aku pernah lihat ya?" Ucap ibu sembari berfikir.