Grizelle terus memikirkan apa yang sudah di katakan Jeje. Apa benar dengan sifat Kiano sebenarnya, bahwa dia mudah bosan. Apa lagi di saat Grizelle tidak dapat memberikan anak dalam waktu dekat ini.
"Kenapa selalu saja ada ujian dalam hidup aku, sampai kapan ini akan berakhir. Apa aku bisa mempertahankan hubungan ini?"
Kebingungan selalu menghantui Grizelle saat ini.
"Kenapa aku harus takut, aku harus hadapi semua ini. Aku harus bisa!" Dia terus berusaha menguatkan dirinya.
"Grizelle," Tampaknya panggilan Kiano sudah terdengar saat pulang kerja. Grizelle bergegas untuk keluar dari kamar. Melihat Kiano sudah masuk dan berdiri tegap di depannya.
"Sudah pulang, Kiano? Mau aku buatkan kopi?"
"Tidak,"
"Kalau begitu aku siapkan makanan ya?"
"Tidak perlu repot-repot, Grizelle."
"Ya sudah, duduk lah. Biar aku buka sepatu kamu!"
Grizelle terus memberikan tawaran pelayanan sebagai mana layaknya seorang istri yang taat terhadap suami.