"Aku tidak menyangka, ternyata kau sampai hati membunuh rekanmu sendiri," kata Pendekar Naga Putih sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.
Ia memperlihatkan ekspresi wajah kecewa. Seolah-olah dirinya ikut bersimpati atas kematian musuhnya tersebut.
Sementara itu, pihak lawan langsung mencabut pedangnya. Tanpa berkata sepatah kata pun, ia langsung membentak nyaring. Disusul kemudian dengan terjangan tubuhnya yang meluncur ke depan sana.
Sebatang pedang yang sangat tajam tersebut sudah melintas di langit malam. Diiringi kemarahan yang sangat meluap, tentu saja kecepatan orang tua itu menjadi bertambah beberapa kali lipat.
Serangan pedang beruntun datang bagaikan hujan deras yang tidak pernah berhenti. Ia mengincar semua titik penting yang terdapat di tubuh Zhang Yi.
Orang tua itu berharap, dengan sisa tenaganya yang terkahir ini, dengan jurus pamungkasnya tersebut, dirinya bisa membinasakan Pendekar Naga Putih.