"Dia Melvin dan di samping Melvin, ada Mama Nina," jelas Virni.
"Aku tidak mengenal mereka. Bolehkah mereka pergi?" usir Zee tidak mau melihat Melvin dan Nina.
"Hah ... i-iya kami pergi, Zee." Melvin mengajak Nina untuk pergi dari hadapan Zee. Tentu saja Melvin tidak mau membuat Zee semakin sakit.
Melvin dan Nina keluar dari ruang UGD dan pergi ke kantin rumah sakit untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai berbunyi.
"Mel, apa yang terjadi kepada Zee? Apakah Zee sangat membenci kita sehingga mengusir kita?" tanya Nina heran dengan perubahan sikap Zee yang seakan tidak mengenal mereka berdua.
"Sepertinya Zee hilang ingatan akibat kecelakaan itu." Melvin mencoba menarik kesimpulan.
"Apakah artinya suatu hal yang bagus jika Zee hilang ingatan?"
"Entahlah, Ma. Bisa menjadi bagus, bisa juga menjadi buruk."
"Maksudmu?"
"Bagus jika dengan hilang ingatan, Mel bisa memiliki kesempatan untuk mendekati Zee lagi. Tapi menjadi buruk jika Zee tidak mau bersama Mel lagi."