Cinta hanya seutas tali yang mudah putus
Zee menemui kedua orang tuanya. Ia harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan terpenting di dalam hidupnya. Ia tidak mau mengambil keputusan di saat kepalanya masih sangat panas dan hatinya sedih.
Ting tong!
Zee memencet bel pintu rumah orang tuanya.
"Zee …” Virni terkejut karena melihat Zee berada di depan pintu rumahnya. “Aduh mama kangen sekali bertemu denganmu." Virni memeluk Zee erat. Ia sangat merindukan putri semata wayangnya yang jarang pulang ke rumah.
“Mama, aku kangen mama … Huaaa …” Tangis Zee pecah saat ia merasakan dekapan erat dari mamanya.
“Jangan menangis, Sayang. Ayo masuk ke dalam. Ada kakak dan Papa di dalam.” Virni mengajak Zee untuk masuk ke dalam rumah.
“Hei, anak papa kenapa matanya sembab?” tanya Alex, papa Zee. Ia sangat heran mengapa mata anaknya sangat sembab dan penampilan Zee sangat berantakan, tidak seperti biasanya.