Cekrek!
Suara pintu terbuka terdengar ketika seorang murid dari Datuk Maringgit membuka pintu itu yang terbuat dari kayu dan bambu sederhana. Langkah kakinya menuju sang guru dengan tergesa-gesa, karena ingin sang guru perutnya kenyang dan segera belajar ilmu serta mendapat ilmu kesaktian lebih darinya.
Srek!
Srek!
Srek!
Suara langkah kaki dari pemuda si murid Datuk Maringgit berlari menghampiri sang Datuk Maringgit.
Ke dua kepala dari Datuk Maringgit dan Ratu laba-laba menoleh dari sumber suara langkah kaki itu itu, memperhatikan langkah lari dari murid yang sedang menunjukkan sikap setia kepada gurunya guna mendapat ilmu dari sang kakek tua itu. Kemudian langkah terhenti di depan kakek tua dan Ratu laba-laba yang cantik jelita itu.
"Pagi Datuk, sarapannya sudah selesai, ada kepiting bakar dan sambal kepiting. Teh dan sari markisa sudah di meja datuk," kata salah satu Murid Datuk sambil bibirnya menampilkan senyum ramah kepada sang guru.