Seminggu sudah berlalu setelah kejadian itu, Kara kini sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Selama ia dirawat, mama Bara yang merupakan orang terdekat nya selama ini tak sama sekali mengunjungi nya. Bahkan Dewa juga sejak hari itu tak lagi terlihat datang bertukar shift dengan kedua orang tuanya untuk menjaga.
Ia sehat tapi hatinya dipukul beribu belati tajam hingga membuat ia merasa sakit yang luar biasa mbia diserang secara mental oleh orang-orang terdekatnya dengan keputusan yang telah ia ambil itu.
"Ayo Pulang." Ajak sang mama ketika merasa semua sudah tak ada lagi yang tertinggal.
"Apa kak Dewa benar-benar tak ingin datang menjemput ku?" Tanya Kara, entah kenapa ia benar-benar mengharapkan kehadiran dari kakaknya itu.
"Dia sedang berkemas, penerbangan nya jam tiga sore nanti Ra, sama aja kan mau mama ataupun Dewa yang jemput?"
Ada sedikit rasa kecewa di hatinya ketika mendengar itu, Dewa benar-benar ingin pulang dan meninggalkan Dirinya.