Mata mama kara langsung melebar ketika membaca isi dari amplop itu. "Apa ini?"
"Nggak usah sok-sok kaget kayak gitu Ma, ini kerjaan mama kan? Bukankah waktu yang mama Berikan padaku masih tersisa tiga hari lagi untuk memutuskan Semuanya? Lalu apa ini? Kenapa mama dengan liciknya mengirimi ku seperti ini hm? Apa mama pikir dengan kekuasaan yang mama miliki itu terus mama bisa melakukan seenaknya saja? Aku bukan badut ma! Tolong pahami itu." Ucap Bara, emosinya sudah benar-benar tak bisa untuk ia tahan lagi. Ia khawatir jika terus menerus mendalam nya akan berakibat yang beda dari konsep nya.
Mama mertuanya itu menggeleng Kan Kepalanya karena memang ini bukanlah kerjaan dirinya. Bahkan ia masih menyimpan rapi amplop perceraian yang telah ia siapakan untuk tiga hari yang akan datang nanti.
Ia berdiri dari duduknya dan kemudian berjalan ke arah meja kerjanya. Mencoba untuk mencari sesuatu yang telah membuat ia berada di posisi seperti ini.