BAB 256.
"Darr!"
"Hah!"
Ketika terkejut, malah anak-anak itu menertawakannya. Yun Heng memegangi dadanya. Detak jantungnya berdegup kencang sekali. Hampir rasanya ingin keluar.
Ketika menoleh ke belakang, dua anak laki-laki tampak kegirangan. Saling tertawa dan menepuk tangan merayakan keberhasilan mereka mengganggu Yun Heng.
"Pangeran! Xiao'er!"
Teriakannya yang kesal barulah membuat dua anak laki-laki itu diam. Namun masih cekikikan dengan menutup mulut mereka agar tidak terlalu mengeluarkan suara tawa.
"Kalian berdua!" geramnya sambil bertolak pinggang.
"Hehe ... Salah Ayah yang melamun," dalih Xuan Xiao.
"Betul, betul. Paman Yun Heng yang salah," disambung oleh Zhao Yun.
Kedua anak laki-laki yang sebaya ini merasa senang dengan rencana yang sukses.
Tadi, ketika melewati area Istana Ning Su, mereka melihat Yun Heng yang terdiam berdiri tepat di tengah-tengah pintu gerbang. Menyandarkan sebelah tubuhnya pada pintu sambil melipat kedua tangan di dada.