Sebuah pulau kecil di tengah hamparan samudera.
Hwa Joon menyeret tubuh Emery yang kini telah tak sadarkan diri. Ia menggendongnya dan berjalan ke tengah pulau yang dirimbuni pepohonan.
Semakin berjalan ke dalam, semakin panas udara. Kulit Hwa Joon mulai menguap.
Grrr
Grrr
Grrr
Di tengah hutan berbatu yang cukup rimbun tersebut, naga-naga melengkor. Di tanah, di atas podon, di antara bebatuan. Tak terhitung berapa jumlah mereka. Sekumpulan pecahan jiwa yang hawanya berhasil membakar udara di sekitar.
"Kami sudah membawakannya untukmu." Mahluk pohon itu berucap membuat pasang-pasang mata gelap tersebut melirik ke arah mereka.
"Darah bangsawan?" Suaranya menggelegar dan serak menyakitkan.
"Aku mempersembahkannya padamu." Hwa Joon berjongkok dan hendak menaruhnya.