"Maksud lo apa, hah?!"
Arkala menatap tangan Rangga yang tangan mencengkeram dada kirinya. Lelaki itu tiba-tiba datang dan langsung bersikap kasar padanya.
"Lo ngapain? Lepasin tangan lo dari badan gue."
"Maksud lo apa minta Gavin buat jemput Arsena?"
Oh, ternyata Rangga telah mengetahui semuanya. Arkala tersenyum dan menepis tangan Rangga.
"Gue cuma mau jagain dia, emang kenapa? Salah? Harusnya lo bersyukur karena ada orang yang peduli sama cewek lo."
"Lo bukan siapa-siapanya Arsena, Anjing!"
BUGH!
Pukulan keras di wajah Arkala membuat dirinya tersungkur ke atas lantai. Dia berusaha berdiri, sembari menyeka sudut bibir yang sedikit mengeluarkan darah,
"Kita bisa omongin ini baik-baik, Rang. Tapi kenapa lo malah mukul gue?"
"Nggak usah banyan bacot." Rangga mendekat. "Gue nggak suka lo ikut campur sama hubungan gue dan Arsena. Sekali lagi gue ingetin, jangan pernah deketin Arsena lagi."