Capítulo 143: Jalan Keluar

"Dia memang putriku, maaf Ma, Pa," kata Kania langsung membuat papa dan mamanya bungkam.

Sudah berapa lama kebohongan itu dia simpan rapat-rapat.

Bagaimana mungkin selama ini dia bersikap biasa saja.

Padahal sudah memiliki seorang putri namun tidak nampak mengakuinya.

Jika ditanya sekecewa apa.

bulan sangat menyayangkan sikap Kania.

Darah dagingnya sendiri tak ia urus.

dan sebagai ibunya bulan tidak tahu telah terjadi hal tersebut kepada kedua anaknya.

Arvin menunduk. berharap hal ini tidak akan menyebabkan perpecahan di antara keluarganya.

Ia tak berniat melakukan itu.

Bukan untuk mempermalukan kakaknya.

Setidaknya satu hal membuatnya laga sang kakak mengakui hal itu dan ayah kandung biologis dari Kaira sudah ia temukan pula.

Ardi kini mengarahkan pandangan ke Kaiv.

Ia sepertinya tengah menilai sesuatu.

"Namamu Kaiv? Sudah punya pekerjaan?"

Mendengar pertanyaan itu ia langsung menjawabnya sambil mengatakan tempatnya bekerja.