Wanita itu langsung memeriksa keadaan dirham, namun laki - laki itu terus menepis tangannya. Gadis itu tidak bisa berbuat apa - apa. Ia hanya bisa diam mematung ditempatnya. Tatapan dari wanita itu membuat Alysa berkeringat dingin. Tatapannya sangat tajam, seperti ujaran kebencian.Gadis itu benar - benar ingin keluar dari situasi itu. Kini wanita paruh baya itu menghampiri alysa. Dia benar - benar gemetar.
Wanita itu mulai membelai wajahnya dengan tatapan yang belum pernah gadis itu dapatkan sebelumnya.
"Cantik." Ucap wanita itu.
Tidak tersipu namun gadis itu memaksakan untuk tersenyum. Wanita itu semakin dekat kepada alysa. Membisikan sesuatu di telinga gadis itu.
"Jangan pernah hasut anak saya buat jadi lebih buruk. Jangan sampai anak saya jadi makin pembangkang. Inget itu ya cantik." bisik wanita itu.
Deg