Selama beberapa saat hening menjeda keduanya, lalu Fadhil kembali bicara. "Na?" Dia menatap Aluna selama beberapa saat. "Ini pasti kedengaran tiba-tiba banget, tapi, are you okay?"
Aluna mengangkat dua bahu. "I've had better day, right?" ungkapnya sedikit jujur.
Fadhil mengangguk. "Gue nggak mau ajak lo untuk ingat Hartofan, tapi ... aneh juga kalau nggak membahas masalah ini setelah semua yang terjadi." Dia menghela napas panjang. "Hartofan nggak bisa dihubungi, dia ngilang."
"Just let him go." Aluna tersenyum. "Trust me, I'm okay." Dia meyakinkan, walau dia sendiri tidak yakin.
Aluna hanya sedang tidak menginginkan pembelaan atau mendapatkan keadaan Hartofan yang disudutkan oleh semua pihak. Saat ini, dia hanya ingin benar-benar melepaskannya, melupakannya.
Walau ternyata sulit sekali.
Fadhil kembali menghela napas panjang. Ada perasaan yang belum lepas, tapi terlihat bingung juga. Namun, dia menggumam untuk menyetujui. "Okay. Just let him go."