"Muncullah dan perkenalkan dirimu, Anak muda! Kau cukup berkemampuan tinggi." Raja yang hendak dibantai Abraham malah mempersilahkan Abraham untuk memperkenalkan diri kepada semua yang berada di arena ini. Arena membara penuh kepulan asap peperangan.
"Saya berkuda dan berjalan saja, lalu saya melihat sebuah pertempuran ini. Darah muda saya berdesir dan hanya menginginkan pertempuran tanpa tahu siapa yang aku musuhi. Saya hanya sedang ingin bertempur saja. Saya Abraham dari kerajaan Sadrach, seorang panglima tangan kanan pangeran kerajaan." Abraham menarik pedangnya dan bersedia memperkenalkan dirinya di depan khalayak umum.
"Ooh ... raja Theophylus Theodorus?" sahut raja pertama. Raja yang posisinya jauh dari Abraham berdiri.
"Perang karena hal apa sehingga bisa terjadi seperti ini?" tanya Abraham.
"Kami telah lama bersahabat, hanya ada perselisihan sedikit dan tak bisa mendapatkan titik temu, sehingga kami berperang sebagai solusinya," balas satu raja