Abraham dan Elliot harus berpikir keras hanya dalam kurun waktu tiga hari untuk masa depan sang putri dan pangerannya, tapi tetap saja dibawa kekuasaan raja.
"Shem ...." Adaline menyebut Shem ketika pertama kali siuman dari pingsannya.
"Bagaimana keadaanmu, Nak?" paman Elliot menyapa.
"Buruk, Paman!" Adaline mewek lagi.
"Putri, yang terpenting kita melarikan diri dulu dari sini, minimal menggagalkan pernikahanmu, kita akan menunggu sampai pangeran datang, nanti pasti dibantu pangeran. Baru kita bisa memikirkan yang lain nanti, begitu juga dengan pangeran Shem. Kita akan cari jalan keluarnya bersama-sama! Jangan khawatir, Tuan Putri. Apakah selama ini aku mengecewakanmu? Aku selalu berusaha menjagamu dengan baik dan dengan seluruh jiwa ragaku! Aku jujur saja tidak ingin kau menikah dengan raja Theophylus!" Abraham mengutarakan isi hatinya, Adaline semakin trenyuh melihatnya.