Raja dan ratu sangat bahagia, oleh karena itu keduanya dengan cepat menuju ke kamar Shem, karena memang hari ini dan waktu inilah yang dinanti-nantikan oleh raja, khususnya ratu yang setiap hari terus menitikkan air mata karena sangat takut kehilangan putranya yang tercinta.
Setelah mendengarkan kabar putranya telah siuman, maka tidak ada yang mengalahkan kebahagiaan yang dirasakan oleh sang ratu hari ini Dia sungguh berbinar-binar, mencium di seluruh bagian wajah putranya selayaknya ketika Shem masih bayi.
Ratu menggenggam erat tangan pangeran Shem dan berkali-kali pula mencium punggung tangan itu. Ia serasa takut dan tidak ingin kehilangan anak satu-satunya lagi. Raja pun memerintahkan semua prajurit dan pengawalnya untuk meninggalkan kamar Shem karena memang dirasa Shem benar-benar siuman dan akan terbangun.