Setelah mereka beberapa menit dalam pelukan hangat dan menyedihkan itu, keduanya saling melepaskan, Adaline masih dalam diam dan wanita itu masih dalam tangisan. Adaline melirik dan menoleh kepada Abraham sebagai tanda bahwa Adaline membutuhkan penjelasan yang lebih lagi dari ini, namun abraham tetap hanya diam seribu bahasa dalam segala permasalahannya.
"Siapa namamu, sayang?" tanya wanita itu kepada Adaline secara langsung.
"Dia Masyayel, keponakan peramu ramuan istana_namanya paman Elliot, sudah bekerja selama puluhan tahun di istana dan bekerja sebagai pelayan istimewa istana. Dia kesayangan pangeran Shem." Justru Abraham yang malah menjawab pertanyaan wanita itu, tanpa memberikan kesempatan kepada Adaline untuk menjawabnya sendiri. Semakin membingungkan Adaline.
"Astaga, kamu sangat cantik sekali
dan benar-benar mirip dengannya." Lalu dia dipeluknya lagi oleh wanita itu dengan lebih erat lagi dari sebelumnya.