Pengasuh itu menggeleng lemah membuat Maharani yang hampir saja terjatuh jika tidak ditopang salah satu pengasuh yang berada di sampingnya. Kakinya seolah tidak bisa menahan berat badan tubuhnya.
"Siapa? Siapa yang sudah membawa Ibu pergi, Kak?" cicit Maharani.
"Kami tidak tau Maharani, tapi dia mengirimkan sebuah surat untukmu," ujar pengasuh itu memberikan sebuah amplop membuat Maharani mengerutkan dahinya keheranan.
"Untukku?" beo Maharani dan diangguki oleh pengasuh yang memberikan amplop tadi.
Dengan perasaan yang campur aduk ,Maharani mengambil amplop itu dan membuka surat yang ditulis rapi itu.
'Morning baby! Gimana tidur mu? Apa kau memimpikan aku? Sayang sekali jika kau tidak memimpikannya, padahal aku mempikan dirimu di sini.'
Isi surat pertama itu berhasil membuat Maharani semakin bingung.
'Kau tak perlu bingung melihat surat ini Sayang. Ini aku, lelaki pertama yang akan memasuki dirimu.'