Keraguan melintas di mata Wira. Meski belum mengulurkan gelasnya, dia sudah menawarkannya!
Mia kebetulan merasa agak haus, dan dengan refleks, dia mengulurkan tangannya ke arah Wira. Ketika melihat Wira tidak menyerahkan gelas itu, dia mengepalkan jemarinya kembali dengan agak malu.
Wira menatap Mia dengan rumit. Pada akhirnya, dia menyerahkan gelas itu.
Setelah meneguk airnya sedikit, Mia merasa airnya terasa agak aneh. Dia merasa bahwa mungkin itu karena mulutnya terasa pahit. Dia tidak memikirkannya, lalu terus menenggak habis airnya.
"Kau haus, ya?" tanya Wira dengan suara lembut dan pelan.
Wajah Mia sedikit memerah, namun dia menggelengkan kepalanya. Dengan refleks, dia memalingkan pandangan ke arah pintu, merasa bimbang. Rasa malunya tidak terbantu dengan segelas air yang baru saja diminumnya, dan Mia pun menunduk dan tidak bicara.