Tok, tok.
Tepat pada saat itu, tersebut suara ketukan di pintu ruangan Petra. Mia mendengarnya dengan sangat jelas, dan karena dia sudah merasa malu berkat kata-kata Petra yang ambigu tadi, dia bergegas berkata, "Kau lanjutkan saja pekerjaanmu. Aku juga harus kembali bekerja. Dah!"
"Aku belum selesai!"
Tepat ketika Mia hendak menutup panggilan, terdengar suara Petra yang membalasnya. Mia menelan air liurnya diam-diam dan tidak jadi menutup panggilan. "Ada apa?"
Petra mendengar rasa kecewa di dalam suara wanita itu. Bibir tipisnya pun meliuk jahil. "Nanti kujemput setelah pulang kerja, oke?"
"Aku membawa mobil!" Mia mengerutkan bibirnya. "Lagipula, aku membutuhkannya untuk pergi bekerja besok!"
"Kalau begitu besok kuantar kembali."
"Memangnya kenapa kau mau menjemputku?" tanya Mia dengan penasaran.