Tatapan Petra terlalu dalam, membuat Mia lupa untuk bereaksi dan tenggelam ke dalam dunia yang dibuat oleh Petra. Hal ini seolah memberinya rasa tenang.
Setelah menatap Petra dengan termenung, Mia merengut dan menatap Petra dengan tegas, menarik kembali kekuatan dan keyakinannya. "Kalau kau yang membantahnya, aku percaya."
"Tidak, berita itu tidak benar."
Satu kalimat itu saja telah menyampaikan ketegasan Petra. Mia tersenyum kecil. Dia mencintai pria ini, jadi dia tahu bahwa ketika mengatakannya, Petra tidak berbohong.
"Kalau kau bilang begitu, Petra, aku percaya." Mia kembali merasa ingin menangis. "Aku bisa menghadapi apapun bersamamu… tapi sendirian, aku bahkan tidak bisa menghadapi orang yang menipuku. Kau mengerti, 'kan?"
Petra mengulurkan tangannya dan meraih tangan Mia ke dalam genggamannya. Suaranya yang dalam dan memikat kemudian terdengar, bak suara cello di telinga MIa, "Terima kasih karena sudah percaya padaku."